Sabtu, 25 Oktober 2008

Evolusi Tampilan Komputer

Baru-baru ini blog Room 101 menampilkan evolusi tampilan komputer mulai dari tahun 1984 (saat pertama kali muncul tampilan komputer berbasis grafik) sampai saat ini. Menarik sekali melihat perkembangan yang tampak di situ ! Misalnya, tahun 1984 tampilan Macintosh masih monokrom, dan pada tahun 1985 tampilan Windows 1.0 juga hanya ada beberapa warna yang kasar (kelihatannya masih memakai monitor CGA).

Evolusi ini berlanjut ke tahun 1990 di mana tampilan Windows 3.0 sudah agak lumayan, begitu pula tampilan Macintosh System 7 pada tahun 1992. Pada tahun 1992 ini juga muncul Windows 3.1 yang tampilannya sedikit lebih baik dari Windows 3.0. Ini mengingatkan saya pada masa lalu karena Windows 3.1 inilah Windows pertama yang saya gunakan :).

Evolusi ini terus berlanjut sampai tampilan yang paling mutakhir, yaitu dari Windows Vista, Mac OS X 10.5 Leopard, dan KDE 3.5 yang tampilan yang begitu indah.

Kalau melihat evolusi tahun demi tahun ini alangkah jauhnya perkembangan yang sudah kita alami ! Dan yang paling menarik, saya jadi penasaran, dengan perkembangan seperti ini bagaimana kira-kira keadaannya 10 tahun lagi ? Bakal seperti apa tampilan komputer di masa yang akan datang ?

Selengkapnya »»

Gaya Hidup Google

Coba bayangkan suatu hari seperti ini.

Di pagi hari Rudi terbangun karena mendengar SMS masuk di HP-nya. Ternyata itu SMS reminder dari Google Calendar yang mengingatkan dia akan suatu janji di pagi itu. Karena tempat janjiannya masih asing buat dia, Rudi pun membuka komputer dan mencari lokasinya di Google Maps. Dalam sekejap peta tempat itu ditampilkan, dan dengan beberapa klik Rudi bisa mendapatkan petunjuk jalan yang harus dilalui dari rumahnya ke sana.

Rudi pun berangkat untuk bertemu dengan temannya. Setelah bertemu, mereka sepakat untuk makan pizza saja di sekitar situ. Rudi pun mengirimkan SMS ke Google dan beberapa detik kemudian Google membalas dengan memberikan daftar beberapa tempat makan pizza yang terdekat.

Sepulang di rumah (ceritanya Rudi ini kerja dari rumah - telecommuting), Rudi pun ingat bahwa dia harus membuat janji rapat dengan beberapa kolega. Dia mencari waktu yang kosong di Google Calendar dan Google Calendar secara otomatis mengirimkan undangan ke kolega yang diajak rapat.

Sorenya, sementara mengetik dokumen dengan Google Docs & Spreadsheets, Rudi teringat sebuah barang yang harganya 250 poundsterling. Berapa rupiahkah itu ? Dia pun mengetikkan query di Google dan hasilnya keluar seketika: 4,29 juta rupiah (waktu post ini ditulis). Tapi Rudi masih penasaran, apa benar itu harga yang paling murah ? Dia pun menjelajah di Froogle untuk membandingkan harga dari beberapa merek. Sambil menjelajah di Froogle, dia juga menanyakan pendapat beberapa temannya lewat Google Talk. Setelah menemukan barang yang dicari, Rudi pun langsung membeli barang itu menggunakan Google Checkout.

Malamnya, sambil beristirahat Rudi membaca berita-berita terbaru di Google Reader. Tentu juga sambil melihat video-video lucu di Google Video dan YouTube (yang sekarang dimiliki Google). Oya, sesekali juga ada email baru yang masuk di Gmail.

Bagaimana, benar-benar gaya hidup Google kan ? Dari pagi sampai malam, penuh dengan Google. Gawat nih, bisa-bisa hidup kita dikuasai Google :).

Selengkapnya »»

Angka Lalu Lintas Internet


Leganya. Akhirnya bisa nge-blog lagi. Maklumlah, satu minggu ini bener-bener sibuk. Hari Senin lalu ada paper yang mesti dikumpulkan, dan malam ini juga ada ujian yang bahannya banyak sekali: 15 paper ! Karena dua-duanya individu, bebannya jadi ditanggung sendiri sehingga berat. Baca RSS saja sampai tidak sempat, juga membalas komentar apalagi menulis post.

Oya, bukan berarti sekarang sudah 100% lega sih, karena 10 hari ke depan masih ada dua proyek yang harus dikumpulkan. Tapi karena proyeknya berkelompok, setidaknya bebannya masih dibagi dengan yang lain :).

Dari hasil membaca RSS lagi malam ini, ada satu situs web menarik yang saya temukan yaitu Alexa Radar. Yang menarik adalah di bagian kirinya ada daftar negara beserta persentase lalu lintas Internetnya. Jadi misalnya, kita bisa tahu berapa persen lalu lintas Internet dunia yang mengunjungi situs web Indonesia. Dan hasilnya, persentase lalu Iintas Internet untuk Indonesia adalah …. 0.26% ! Masih lebih kecil dari negara-negara tetangga kita seperti Singapura (0.91%), Filipina (0.46%), Thailand (0.6%), Malaysia (1.04%) dan Vietnam (1.0%). Kok bisa begitu ya ? Ada yang salah mungkin dengan perhitungannya ?

Dan coba tebak siapa peringkat satu dunia. Amerika ? Bukan. Ternyata peringkat satunya adalah Cina ! Cina memiliki angka 24.84 % sedangkan Amerika duduk di tempat kedua dengan 17.65 %.

Selengkapnya »»
Jadilah Hacker, bukan Cracker

Hari ini ada berita yang menarik perhatian saya di koran. Seorang mahasiswa Nanyang Technological University dihukum penjara 27 bulan (berarti 2 tahun 3 bulan) gara-gara mencuri password MSN Messenger dari tiga orang dan mengirim email intimidasi ke satu orang di antaranya.

Membaca berita ini terus terang saya kaget juga … dihukum 27 bulan? Bukannya apa-apa, masalahnya saya pikir hal seperti ini biasa terjadi di Indonesia. Berapa banyak situs, forum dan bahkan buku yang membahas soal mencuri password, men-deface web, dan sejenisnya? Saya ingat waktu jadi dosen dan mengajar mahasiswa baru. Mula-mula kelasnya tenang-tenang saja, tapi begitu saya menyinggung-nyinggung soal mencuri password, menjebol komputer dan sejenisnya, kelas langsung ramai; terjadi banjir pertanyaan!

Dalam kenyataan tentu saja aksi penjebolan banyak terjadi. Saya sering membaca ataupun mendengar tentang aksi penjebolan seperti itu. Gawatnya lagi, penjebolan semacam ini memakai istilah salah kaprah yaitu hacking. Penjebolnya juga dengan bangga menyebut dirinya hacker. Ck…ck…ck…

Untuk meluruskan salah kaprah ini saran saya bacalah esai How to Become a Hacker tulisan Eric Raymond. Di situ dijelaskan mengenai hacker yang benar dan mengenai bagaimana cara menjadi hacker sejati. Aksi jebol-menjebol itu sama sekali bukan hacking melainkan hanya cracking yang “kasta”-nya jauh lebih rendah. Mau tahu pendapat para hacker tulen tentang mencuri password? Coba baca esainya Eric Raymond, di situ ada bagian tanya jawab tentang bagaimana mencuri password. Baca sendiri deh jawabannya … :)

Berita di koran ini semakin meyakinkan saya: janganlah menjadi cracker. Berbahaya dan tidak ada gunanya. Sebaliknya, jadilah hacker. Kalau bisa sih sampai ke tingkat guru hacker.


Selengkapnya »»